Sendang Sejarah di Balik Perbukitan
Selasa 23 Mei 2017

Desa Kalangan merupakan salah satu desa di kecamatan Klego yang sebagian wilayahnya berupa perbukitan dan terdapat hutan alami desa yang membentang seluas kurang lebih 40 hektar. Desa ini terdapat peninggalan masa lampau yakni Sendang Karang Lo. Sendang Karang Lo terletak di Dusun karanglo RT7 RW1, Kalangan, kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.

Lokasi Sendang Karang Lo dapat ditempuh kurang lebih 3 km dari kantor Kepala Desa Kalangan.  Di tempat ini pula terdapat makam Ki Ageng Syech Lo dan istrinya Nyi Ageng Syech Loyang berjarak sekitar 200 m dari Sendang Karang Lo. Untuk tiket masuk ke Sendang Karang Lo adalah gratis dan buka 24 jam.

Suasana Sendang Karang Lo sangat sejuk dan asri karena terletak di kawasan hutan rakyat yang dikelilingi pohon-pohon besar yang berumur puluhan tahun. Terdapat pula lahan pertanian milik warga sekitar yang ditanami padi dan aneka palawija.

Menurut penuturan Bayan Dukuh Kopen, Diyono sejarah dari Sendang Karang Lo tempat ini merupakan tempat peristirahatan seorang penyebar agama Islam yang bernama Ki Ageng Syech Lo. Konon Ki Ageng Syech Lo merupakan salah satu ulama yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.

“Sendang Karanglo sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dulu umbul disini dimanfaatkan oleh warga sekitar, namun sekarang sudah jarang”, ujar pria enam puluh dua tahun ini.

Keasrian tempat wisata ini di tambah dengan keramahan penduduk desa yang sangat ramah dan santun, serta masih memegang teguh nilai-nilai keagamaan dan kultural. Setiap bulan Muharam atau sura dalam penanggalan Jawa, penduduk setempat masih melestarikan budaya asli Jawa dengan melakukan upacara yaitu sadranan. Kegiatan sadranan ini bertujuan untuk meminta perlindungan kepada Tuhan agar diberikan keselamatan dunia dan akhirat serta sebagai ucapan rasa syukur warga setempat atas rezeki yang diberikan kepada warga desa Kalangan dan sekitarnya. Dalam upacara tersebut,kepala desa dan kadus membawa nasi putih beserta lauk, untuk dibagikan kepada warga.

Diyono mengatakan mempunyai beberapa kendala yang dihadapi, seperti kurangnya perhatian dan bantuan dari pemerintah kabupaten boyolali. Selain itu tidak adanya tenaga kebersihan sehingga  lingkungan di sekitar sendang karanglo kotor, kumuh, dan banyak sampah berserakan.

“Selama ini untuk perawatan sendang menggunakan dana swadaya bantuan dari desa, sehingga sangat terbatas. Bantuan dari  Kabupaten belum pernah mendapat bantuan,”ujarnya.

Diyono berharap agar Sendang Karang Lo bisa menjadi obyek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan warga sekitar.

Berita Terkini